Selong adalah anak rimba Kalimantan
Ayahnya kepala suku
Selong, berusia 10 tahun. Usia di mana kawan kawan seusianya sibu belajar membaca, menulis dan mengaji, di kota
Selong, putra dayak asli yang akan menjaga sukunya, suatu saat kelak
Badannya legam, sangat pandai berburu
Babi hutan, anjing hingga kijang pernah ditangkapnya
Selong, membuat ayahnya bangga
Suatu hari, segerombol orang pintar menyambangi sukunya
Orang orang pintar dari kota
Mendirikan bilik dan menamainya sekolah
Anak anak seusia Selong diajari membaca, menulis dan bernyanyi
Selong, baru mengenal moral, logika, dan berkasih kasihan
Lepas bertahun Selong sekolah
Ia kini tak lagi gemar berburu
Bocah itu kini senang membaca buku
Ayahnya murka kala Selong menolak berburu lantaran tak tega
Ibunya mengaduh kala melihat Selong kini senang berdiam di rumah dan sesekali bernyanyi
Sore itu, sekolah bilik hilang menjadi abu
"Kita gagal lagi" Gumam pria bersafari
Ayah Selong naik pitam, anaknya berubah menjadi banci
Seruan Ela Mahaur Itah! menderu deru
Mengubur cita cita Selong menjadi guru
Foto diambil dengan kamera pinjaman.
Somewhere at Puring river, Antang Kalang.
Ela Mahaur Itah : Jangan ganggu kami
Sakula : Sekolah
No comments:
Post a Comment