Monday, October 18, 2010

Air, Udara, Apa Kami Punya?

Siang itu panas memanggang

Kampungku lengang

Udara gerah

Lenguh mendesah

Gerombol kambing kurus

Merumput di lapangan tak terurus

Sela menyela, gerutu wanita paruh baya

Menatap langit kian biru menganga

Panas

Tercenung, anak anak legam berpeluh campur daki

Terancam tak mandi lagi hari ini

Pun tetap dikejarnya layangan, berdebu, bertelanjang kaki

Drum drum kaleng kosong

PDAM mendengus tiap kali dirongrong

Mengapa air kami diberangus

Dijawab masa tenggang telah hangus

Peluh menetes, kemarau masih singgah

Drum drum kaleng kosong, menelan ludah

Kapan hujan datang?

Kami lelah.

(Foto musim kemarau 2009. Stadiun 29 November, Sampit Expo)

No comments:

Post a Comment