Thursday, March 31, 2011
High School
Wednesday, March 30, 2011
Facing 20

Tuesday, March 29, 2011
Apalah arti penyangkalan tanpa alasan?
Monday, March 28, 2011
Berhenti Mengkafirkan
RINGKASAN PENJELASAN AMIR JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA
DI DEPAN KOMISI VIII
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuhu.
Merujuk kepada penjelasan Amir Jemaat Ahmadiyah yang disampaikan di Jakarta 16 Februari 2011 pada acara dengar pendapat umum di komisi VIII DPR-RI mengenai penjelasan tentang Jemaat Ahmadiyah, bersama ini disampaikan ringkasan penjelasan tersebut sebagai berikut:
- Jemaat Ahmadiyah Indoensia berada di dalam Islam, sesuai sabda pendiri Jemaat Ahmadiyah Hadzrat Mirza Ghulam Ahmad “Ringkasan dan intisari pendirian kami adalah Laa Illaha Illallahu, Muhammadur rasulullah”
- Tidak ada agama bagi kami kecuali agama Islam, dan tidak ada kitab bagi kami kecuali Al-Quran, kitab Allah yang Maha Tahu. Tidak ada Nabi panutan bagi kami kecuali Nabi Muhammad saw, Khatammun Nabiyyin.
- Jemaat Ahmadiyah berpegang teguh kepada Lima Rukun Islam dan Enam Rukun Iman. Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Muhammad adalah utusan Allah. Kami beriman kepada Allah, malaikat-Nya, para Rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, surga, neraka dan kebangkitan sesudah mati.
- Pendiri Jemaat Ahmadiyah menyatakan bahwa “kami tidak pernah membuat kalimat sahadat atau sholat atau ibadah haji atau masjid sekecil apa pun yang terpisah dari mengikuti rasulullah saw, tugas kami ialah untuk mengkhidmati agama Islam ini.
- Dasar keyakinan Jemaat Ahmadiyah tentang kedatangan Nabi Isa as dan Imam Mahdi sesudah Nabi Muhammad saw adalah sebagai bagian dalam pelaksanaan syariat Islam. Dalam hal status, pendiri jemaat Ahmadiyah Mirza Ghulam Ahmad menyatakan “dan sungguh telah aku terangkan berulang-ulang dan aku jelaskan dengan sejelas-jelasnya kepada umat manusia bahwa sesungguhnya aku adalah Al Masih, Al Maud dan Al Mahdi yang dijanjikan.
- Keberadaan Jemaat Ahmadiyah di Indonesia sejak tahun 1923, secara berorganisasi telah disahkan sebagai badan hukum pada tahun 1953 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No. JA.5-23/13 tanggal 13 Maret 1953. Prinsip organisasi Jemaat Ahmadiyah Indonesia berkenaan dengan keberadaannya dalam Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 meliputi antara lain :
- Jemaat Ahmadiyah murni sebagai organisasi keagamaan dan tidak berpolitik.
- Senantiasa patuh dan taat kepada pemerintah yang sah.
- Senantiasa menjunjung tinggi institusi negara serta seluruh lembaga negara yang mendukung institusi negara.
- Jemaat Ahmadiyah senantiasa membuka pintu dialog yang santun sesuai kepribadian bangsa Indonesia yang difasilitasi oleh dewan dan atau pemerintah.
Demikian semoga masyarakat dapat memperoleh informasi yang benar. Bahwa selama ini beredar pendapat yang tidak bertanggung jawab yang mengatakan bahwa Kitab Suci Jemaat Ahmadiyah adalah bukan Al-Quran adalah pendapat yang keliru.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuhu.
Jakarta, 21 Maret 2011
Amir Jemaat Ahmadiyah Indonesia
Abdul Basit

اِذَا قَالَ الرَّجُلُ لأِخِهِ: يَا كَافِرُ! فَقَدْ بَاءَ بِهَا أحَدُهُمَا فَاِنْ كَانَ
كَمَا قَالَ وَاِلَى رَجَعَتْ عَلَيْـهِ.
“Barangsiapa yang berkata pada saudaranya ‘hai kafir’ kata-kata itu akan kembali pada salah satu diantara keduanya. Jika tidak (artinya yang dituduh tidak demikian) maka kata itu kembali pada yang mengucapkan (yang menuduh)”. (riwayat Bukhori dan Muslim dari Ibnu Umar)
قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُم اَعْلَمُ بِمَنْ هُوَاَهْدَى سَبِيْلاً
“Katakanlah (hai Muhammad) : Biarlah setiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, karena Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih lurus (jalan yang ditempuhnya).” (Al-Isra’ : 84)
فَلاَ تُزَكُّوا أنْفُسَكُم هُوَ أعْلَمُ بِمَن اثَّـقَى
“….janganlah kamu merasa sudah bersih, Dia (Allah) lebih mengetahui siapa yang bertaqwa.” (An-Najm : 32)
Jika ini adalah jawaban, mengapa begitu sulit bagi kita untuk percaya dan berhenti mengkafirkan?
Tuesday, March 22, 2011
Featured: Majalah Sintetik #3
Namanya Sintetik, bisa diunduh di sini.
Ini majalah garapan Hilmi, neng kinderwall dan eko serta banyak nama lain yang sering mondar mandir dalam subtitel penulis di majalah Sintetik. Selalu merasa salut terhadap mereka yang menyukai dunia indie-indipendent ini. Yang bener bener do something untuk ranah bawah tanah (tsaahh).
Eniwei, meski umurnya masih muda banget dan baru memiliki tiga eksemplar majalah non fisik (dibagikan via .pdf dan e-book), aku suka Sintetik! penulis penulis di dalamnya punya kemampuan menulis yang mumpuni. Apalagi untuk skala majalah gratisan :D
Sintetik edisi tiga ini lebih berbobot dari sebelumnya, hadir dalam lebih banyak halaman (sampe 150an halaman kalo ga salah). Isinya lebih menarik dan beragam. Mulai musik musik ngindies sampe yang mainstream. Juga review film, buku.. Ah, lengkaps!
Jadi, donlot dan nikmati.
(toh engga berbayar inih)
Untuk Sintetik, aku menulis semacam review untuk band asal Jakarta,
Nervous Breakdown.
Tentang hedonisme dan espektasi berlebihan
Aku tak ingin jadi politisi atau jadi petingi.
Jika tak ada timbunan emas di kursiku nanti.
Aku tak ingin jadi pegawai negri.
Kalau tak bisa tunggu gaji sambil ongkang ongkang kaki.
Aku ini seorang manja sejati.
Aku tak ingin jadi musisi.
Kalau kreativitas dibatasi, karyaku diimitasi, honor dikebiri, lantas dicekal kesana kemari.
Aku tak mau jadi rakyat kecil di negri ini.
Kalau arti dari rakyat kecil adalah ladang prostitusi berkedok kepentingan petinggi.
Aku tak mau dimanfaatkan sebagai objek penderita disela pidato mengiba para mereka yang ingin terlihat peduli dan selalu berada dipihak kami.
Aku sungguh memang seorang yang gemar berekspektasi .
aku tak ingin menjadi pedagang, tukang jamu ataupun menjadi kuli.
Kalau itu artinya aku akan memeras seluruh tulang dan sisa sisa kulit menjadi bagian dari tiap keping yang akan menyambung nyawa kami.
Monday, March 14, 2011
Ah, FPI (Lagi)
Kali ini, seakan bosan ngebully GKI Yasmin, Ahmadiyah dan kaum Syiah, mereka merambah ke dunia bawah tanah:
Saturday, March 12, 2011
Menelanjangi Keterlajangan
rasa lelah, kerap membawaku ke dalam diam.
aku benci diam.
diam membawaku ke dalam perenungan.
aku benci merenung.
merenung membuatku mengenang masa lalu.
aku benci masa lalu.
ia menghalangiku untuk maju.
see, lagi-lagi aku menulis dengan ceracau ga jelas..
ini efek bisa internetan kayaknya.
dulu, semua uneg2 tertumpah ke binder dan pojok kamar.
yang tahu cuma aku, tuhan dan cicak yang gemar melintas di dinding hitam itu.
ini sebabnya aku benci santai.
aku benci sendirian.
ketika tidak banyak yang bisa kukerjakan, ketika terjebak dalam diam dan sepi,
aku bakal meniti jejak masa lalu, merunutnya satu per satu.
Sampai akhirnya aku lelah,
Lalu memutuskan untuk tidur, melanjutkan khayal akanmu di dunia mimpi.
Thursday, March 10, 2011
Ulang Tahun Radio!
Aku jadi penyiar dari kelas 2 SMA. Dulu ada radio 'anak muda' di Sampit, namanya One FM. Dari sini aku kerja sampe enam bulanan. Lalu berhenti demi fokus ke sekolah dan alasan alasan lain. Lulus SMA di taun 2009, aku niatin mau balik ke sana tapi ternyata keburu tutup radionya :D
Akhirnya, memilih ngelamar ke Mentaya FM. Radio multisegmen. November 2009 kerja di radio sampe sekarang, setaun lebih lewat ga kerasa ^^ (dulu pas di Radar Sampit, kerjanya nyambi gitu, sambil siaran)
Aku penyiar sore dan merangkap kru event organizer. Sampe saat ini, radio announcer terasa paling pas buatku (baca: buatku yang pemalas dan ogah kerja full time). Setaun di radio, ga kerasa ihhh!!
Nah, tanggal 5-6 maret kemarin, Radio Mentaya FM ini ulang taun ke 22 ^^