Judulnya saru! hahaha. Aku, sedari dulu memiliki semacam kegilaan terhadap dunia broadcast/media. Menjadi terkenal dan berkarya secara kreatip. An Art-ist. Pelaku dunia seni. Dan berhubung aku gapunya talenta berlebih dalam dunia akting, maka cita cita menjadi artis sinetron kuhapus jauh dari daftar mimpi.
Tadi siang ngebongkar dus dus tua di kamar. Menemukan empat buah komik H2-nya Adachi Mitsuru dan dua buah naskah drama. Naskah Drama. Ada apa antara aku dan naskah drama?? (jeng jeng)
Tepat, SMA ku dulu memiliki semacam ketentuan untuk mengadakan ujian praktek kesenian. Dan kami memutuskan untuk bermain drama. Keputusan yang salah, anak muda. Terutama jika kalian meminta seorang kutu buku yang punya obsesi berlebih terhadap abad pertengahan untuk menulis naskahnya.
Kelompok kami, memintaku untuk menulis naskah drama tersebut. Durasi minimal 30 menit. Setelah berkutat dengan sederet proses kreatif, aku akhirnya menemukan sebuah plot drama yang sungguh spektakuler. Berdasarkan sebuah sage di pulau Jawa.
Dan berjuduuullll:
NYI RORO KIDUL!!!!
(apanya yang spektakuler coba -_-)
Dan sepanjang plot, aku mencoba menuangkannya dalam bahasa jaman dulu. Atau lebih tepatnya, bahasa orang yang mabok drama kolosal Anteve. Satu naskah penuh dengan nama Adinda-Kakanda, Kang Mas Prabu dan lain sebagainya.
Nilai Moral dari cerita di atas : Anak SMA berkacamata yang kebanyakan nonton sinetron itu dapat dipastikan gila.
However. Setidaknya dengan menulis naskah drama, aku berhasil meluluskan diriku sendiri dalam ujian praktek kesenian. Hanya dengan menulis.
See. Betapa mudahnya hidup bagi seorang Art-ist :D
PostNote : Juga menemukan satu poto pas kelas 2 SMA. Silahkan tertawa, aku udah guling guling dari tadi.
(eyeliner ketebalan, liptik bleber, empat tindikan di telinga. Tebak apa tema foto ini. Tepat : Preman Gagal Pergi Kondangan)
No comments:
Post a Comment