Monday, November 29, 2010

Negara Hitam Putih

Saya adalah penduduk dari negara Hitam Putih. Sebuah negara yang hanya membenarkan keseragaman dan membenci perbedaan. Yang tak seragam, akan dipaksa menjadi seragam. Kalau tidak manut, negara saya akan menurunkan polisi polisi moral bermodal pukul. Saya takut, akhirnya saya ambil doktrin mereka dan saya telan dengan rasa takut.

Begini begini, saya masih sayang nyawa.

Saya adalah penduduk negara Hitam Putih. Sebuah negara dengan slogan : Yang Banyak Yang Benar. Maka semakin banyak orang orang yang yakin diri mereka benar memaksa orang orang yang mereka yakini salah, untuk dibenar benarkan. Negara saya begitu khawatir dengan moral dan perilaku keagamaan warganya, setiap waktu. Negara saya paranoia jika ada satu yang menyimpang, maka negara akan runtuh. Apa boleh buat, itulah resiko hidup di negara yang penduduknya manut lantaran takut.

Saya adalah penduduk negara Hitam Putih. Hanya ada benar salah, dosa pahala dan surga neraka di negara ini. Moral dan akhlak diributkan orang orang di negara Hitam Putih, setiap hari. Menjadi putih, adalah kebanggaan di negara saya. Menjadi putih artinya menjadi warga negara yang baik, yang menuruti semua aturan. Juga mendukung polisi moral kalau perlu ikut serta dalam membasmi ketidakseragaman.

Tidak, negara Hitam Putih tak kenal timbang rasa dan tepa selira lebih lebih toleransi. Tak pernah ada kata kata tersebut dalam sejarah tata bahasa negara Hitam Putih. Apalagi sebagai esensi berfikir. Hanya ada satu ideologi di negara saya :Yang Banyak Yang Benar. Semua orang berlomba lomba menjadi bagian dari penduduk mayoritas. Agar apapun yang ia lakukan bisa dibenar benarkan.

Negara Hitam Putih, hanya kenal Hitam dan Putih. Hitam berarti hina dan dijadikan contoh perilaku tercela. Kaum yang hitam, biasanya akan disimpan di balik jeruji yang dipamerkan di pinggir jalan. Sebagai objek menakut nakuti. Putih berarti benar, dan benar berarti banyak. Dan kebanyakan, kebenaran di negara itu tak perlu pembenaran, cukup dibenar benarkan dengan alasan yang kasatmata dan tak terkecap indra.

Di negara Hitam Putih, orang orang tak perlu berfikir. Lembaga moral sudah menentukan apa yang baik dan buruk bagi mereka. Orang orang juga tak perlu bertanya. Yang bertanya berarti memilih menjadi abu abu, warna yang tak pernah dikenal negara Hitam Putih. Warna lain selain hitam dan putih, akan dienyahkan oleh polisi moral.

Di negara Hitam Putih, semua orang sudah mati rasa akan kepekaan rasa. Di negara Hitam Putih, semua sudah menjadi robot yang terobsesi atas putihnya negara :)


Hitam putih adalah harmoni

Bukan tabu yang kau benci


-Rocket Rockers-

1 comment: