Friday, April 08, 2011

Review: Headquarter - Kekasih Hatiku Berbadan Dua (demo single)

Bank punk-rock Palangkaraya, lagu lagunya sempat menggema dalam LokalKarya dan Boneka Tanah #2 yang digelar di Sampit, nyaris setahun lalu. Impresi pertama lagu ini? Liriknya gila! hahaha. Siapa sangka dibalik lagu yang notabene sekeras ini memiliki lirik yang aduhai. Mengingatkan saya pada lirik lirik 'binal' milik Kung Pow Chicken.


Tidak banyak, saya rasa tidak banyak band punk seperti Headquarter. Kebetulan Anggri, vokalis mereka kerap wara wiri di halaman facebook saya dengan postingan postingannya. Sulit menyebut Headquarter sebagai band punk kebanyakan yang identikal dengan booze, hal hal njelimet soal filosofi hidup dan kosakata jalanan jika sudah terbiasa dengan status facebook Anggri yang begitu.... lah (speechless, mending temenan aja deh sama dia di sini). Maka maafkanlah jika saya salah menyimpulkan bahwa Headquarter adalah kumpulan jejaka (yang entah masih perjaka) nan alim.


"impresi anda tentang kami sangat benar! kami ingin jauh jauh dari hal rumit, kebusukan politik, etc... hal hal kayak gitu udah porsi band lain... hahahaha mengangkat tema yang dekat dengan kita sajalah... realita yang dibalut dengan jenaka dan agak binal namun sesungguhnya semua itu adalah sebuah teguran kepada kaum muda tanpa harus sok mengajari... makasih reviewnya! PLUR!" ~ Anggri, dalam commentnya.


Setidaknya saya diajak bertobat dan merenungi kenakalan remaja di era informatika (loh ini kenapa jadi Efek Rumah Kaca?). Ga sabar untuk menikmati EP kalian, Headquarter!


Ini lagu mereka:




Lyrics:

Teringat lagi pertama kali

Kudapat nomornya di dinding w.c.

Gadis sexy, pujaan hati, idaman semua kaum lelaki


Seragam ketat sungguh memikat

Membuat jantung ingin melompat

Lupa makan ampe lupa sholat

Teringat tatto di bawah pusat


Pendekatan kulancarkan

Tak lama kami jadian

Tiga bulan tlah berjalan

Awalnya semua aman

Hingga tiba di suatu malam

Dia mengajak ku berkencan

Check up ke dokter kandungan


Enaknya lima menit

Sembilan bulan aku menderita

Kekasih hatiku tercinta mengaku tlah berbadan dua

Enaknya lima menit

Dan selamanya ku kan menderita

Kami kan jadi orang tua, saat naik kelas dua sma


Sedihnya lagi, semua terjadi

Disaat kami tak sadar diri

Sehabis party, seusai pensi

Bersama empat orang lelaki


Tak dapat ku membayangkan

Hidupku yang berantakan

Cita cita tinggal angan

Yang tersisa penyesalan

Tiada harapan, masa depan

Semua hanyalah impian

Karna cinta satu malam


Enaknya lima menit

Sembilan bulan aku menderita

Kekasih hatiku tercinta mengaku tlah berbadan dua

Enaknya lima menit

Dan selamanya ku kan menderita

Kami kan jadi orang tua, saat naik kelas dua sma

Support your local scene!

No comments:

Post a Comment