Yep, saya ulang taun hari ini. Sebuah ulang tahun, pertambahan umur, apalah itu. Sepuluh Januari 1992, sembilan belas tahun lalu saya jebret ketemu dunia. There's so many thing happen. Gila ye, saya sembilan belas tahun sekarang.
Sebenarnya ga banyak yang saya lakukan di usia 18 lalu. Sepengingat saya, usia itu saya habiskan hanya untuk bekerja. Ya ya.. Bekerja bekerja dan tidur sesekali, sesempatnya.
Di akhir usia 18, akhirnya saya resmi unemployee. Kali ini bermaksud buat ngebikin hidup yang lebih menyenangkan dan.. Well, lebih "bermakna". Meski kemudian saya menemukan, 18 taun saya tidaklah seistimewa yang lain. Indeed, saya memang bukan orang istimewa.
Entah kenapa postingan ulang taun saya kali ini sedikit berbeda dengan post post tentang ulang taun saya sebelum sebelumnya. Yang begitu powerfull dan berapi api. Seakan siap meninju, menghajar dan memenangi satu taun pertambahan usia lagi.
Tapi kali ini saya seperti lelah. Seperti.. Menyerah :)
Alih alih mengadakan syukuran dan makan2 serta bepergian bersama kawan kawan, tahun ini saya memutuskan untuk menghabiskan ulang tahun sendirian. Di sebuah kamar losmen, meniup lilin di atas cupcake cokelat yang dibeli dalam perjalanan. Mematikan semua perasaan, dan menenggelamkan diri dalam selimut dan ucapan ucapan selamat ulang tahun. A cliche.
Semacam ingin merenung, mungkin. Dan mencari alasan kenapa saya harus merasa bahagia jika ternyata tahun dan usia yang terlewat tak bisa kembali terulang?
Lantas jika bicara tentang achievement? Apa yang sudah saya capai di sepanjang usia 18? Saya harus bilang, ga ada :) yang saya lakukan hanya hidup sesuai pattern dan bernafas seadanya. No passion ga ada rasa ingin menggapai sesuatu.
So, here I am. Facing the 19. Tahun depan saya berkepala dua. Sigh.
Resolusi dan harapan tetap harus dilontarkan bukan? Maka saya hanya berharap sedikit. Kepada tuhan yang entah ada di mana. Kepada yang pengasih dan penyayang, untuk tak berhenti menyayangi dan memberikan kasih kepada saya. Itu saja. Dan maafkan karena saya kerap kesulitan balas menyayangi dan membagi kasih kepada mereka yang Kau miliki, duhai yang maha pengasih dan penyayang..
Sebenarnya ga banyak yang saya lakukan di usia 18 lalu. Sepengingat saya, usia itu saya habiskan hanya untuk bekerja. Ya ya.. Bekerja bekerja dan tidur sesekali, sesempatnya.
Di akhir usia 18, akhirnya saya resmi unemployee. Kali ini bermaksud buat ngebikin hidup yang lebih menyenangkan dan.. Well, lebih "bermakna". Meski kemudian saya menemukan, 18 taun saya tidaklah seistimewa yang lain. Indeed, saya memang bukan orang istimewa.
Entah kenapa postingan ulang taun saya kali ini sedikit berbeda dengan post post tentang ulang taun saya sebelum sebelumnya. Yang begitu powerfull dan berapi api. Seakan siap meninju, menghajar dan memenangi satu taun pertambahan usia lagi.
Tapi kali ini saya seperti lelah. Seperti.. Menyerah :)
Alih alih mengadakan syukuran dan makan2 serta bepergian bersama kawan kawan, tahun ini saya memutuskan untuk menghabiskan ulang tahun sendirian. Di sebuah kamar losmen, meniup lilin di atas cupcake cokelat yang dibeli dalam perjalanan. Mematikan semua perasaan, dan menenggelamkan diri dalam selimut dan ucapan ucapan selamat ulang tahun. A cliche.
Semacam ingin merenung, mungkin. Dan mencari alasan kenapa saya harus merasa bahagia jika ternyata tahun dan usia yang terlewat tak bisa kembali terulang?
Lantas jika bicara tentang achievement? Apa yang sudah saya capai di sepanjang usia 18? Saya harus bilang, ga ada :) yang saya lakukan hanya hidup sesuai pattern dan bernafas seadanya. No passion ga ada rasa ingin menggapai sesuatu.
So, here I am. Facing the 19. Tahun depan saya berkepala dua. Sigh.
Resolusi dan harapan tetap harus dilontarkan bukan? Maka saya hanya berharap sedikit. Kepada tuhan yang entah ada di mana. Kepada yang pengasih dan penyayang, untuk tak berhenti menyayangi dan memberikan kasih kepada saya. Itu saja. Dan maafkan karena saya kerap kesulitan balas menyayangi dan membagi kasih kepada mereka yang Kau miliki, duhai yang maha pengasih dan penyayang..
Selamat Ulang Tahun, Rusnani Anwar.
10-01-2011
Dalam sebuah pengharapan. Entah harap entah bukan.
Dalam sebuah pengharapan. Entah harap entah bukan.
No comments:
Post a Comment