Kakak saya akan menikah hari minggu ini, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 26. Kakak selalu bilang beliau lega, akhirnya melepas lajang di usia yang relatif tidak terlampau tua. Orang tua, sanak saudara juga lega, kemungkinan punya anak perawan tua di keluarga berkurang. Saya mungkin masih belum cukup tua untuk mengerti mengapa orang orang tua yang notabene masih teguh pegang adat seperti orangtua saya, begitu paranoid dengan label 'punya anak perawan tua'.
Apakah mungkin lantaran stigmasi sosial yang terbentuk kemudian? atau sang orang tua khawatir anak perempuannya yang belum juga menikah akan mengundang ghibah? (buset, gw semacam doyan sama kata ghibah akhir akhir ini :P) hahaha, saya hanya khawatir, suatu saat nanti, saya akan menikah bukan untuk alasan ibadah ataupun kehendak saya dari hati. Tapi berasal dari gesekan dan paksaan halus dari keluarga dan dunia sosial.
Damn, kadang ada harga yang harus dibayar untuk hidup bareng bareng manusia.
eh, ini foto yang saya ambil di daerah blauran. Kawasan lapak lapak PKL di daerah jantung kota Sampit.
Eh, liat juga apa yang saya temukan pas bongkar bongkar loteng kemarin.
C'est la Vie!!
No comments:
Post a Comment