Kegiatan bongkar membongkar kumpulan data tahun 2010 untuk kawan yang akan bertandang ke Sampit berujung pada sekardus penuh coretan tangan maupun print out puisi-sajak-cerpen era 2005-2010. Data yang dicari baru ketemu sebagian, saya yang perhatiannya gampang sekali teralihkan itupun sibuk membaca ulang, menertawakan cerpen cerpen yang ditulis saat SMP (salah satunya berjudul F4 Nyasar) lalu terkagum kagum dengan tidak kurang 214 lembar print out puisi-sajak yang semuanya ditulis di tahun 2010. Saat itu saya sign out dari koran di bulan agustus dan menjadi pengangguran hingga akhir 2011. Satu satunya sumber penghasilan adalah siaran radio yang jumlahnya tidak lebih dari 300 ribu per bulan. hahaha.
Dalam kondisi demikian, indra perasa saya menjadi sangat sensitif terutama untuk perkara kemiskinan. Semua hal menjadi tidak benar, semua hal menjadi tidak sesuai. Dalam kondisi serba tidak nyaman itulah puisi puisi satir muncul dan hingga saat ini, saya sangat menaruh respek pada diri sendiri di era tersebut.
Sekarang boro boro nulis, blog saja terbengkalai. Bahkan untuk skala microblogging sekelas twitter saja sudah jarang. Perhatian sepenuhnya tercurah pada pekerjaan. Baiknya saya hentikan keluh ini sampai di sini.
Kampungku Tadi SiangBocah itu mengerling pejam pada rentengan susu bubuk sachet di warung kumuh tepian kotaSesekali ditundukkannya kepala ke tanah, menghindari pelotot tak bersahabat milik cil Wati kala pandangan mereka beraduSi bocah tak bergeming, matanya tak lepas pada rentengan susuRasa vanili, suklat dan kacang hijau, yang terbaruCil Wati melengus, digedornya triplek penyangga warung.Berlari si bocah, terseok meningkahi gerontang botol bekas dalam karungSiang kian panjang, terik memanggang.Cil Wati mengipas sesekali, sambil menguap panjangTerkantuk kantuk ia kala menyambut sang suami pulangSuami buruh sopir truk kernel yang nampaknya tak lagi membawa uangTerlihat dari kikik panjang dan panci yang ditendangBocah berkarung itu datang lagiKali ini nekat, dicomotnya rentengan sachet susu, rasa vaniliCil Wati dan suaminya masih beraduTak ada yang tauBocah berkarung melangkah raguMenit berlalu, bocah berkarung kembaliBergumamgumam ‘Bapak tak perbolehkanku mencuri”Dikembalikannya rentengan susu rasa vanili ke warung cil WatiSayang, sayang, duhai bocah berkarungCil Wati memergokinya, memekik jerit, tampak berang‘Maling, Maling, Maling’Pasi sang bocah, tergagap mencari tempat berpalingTerlambat, suami cil Wati keburu menerjangnya dengan botol belingPecah, berdarah darah pangkal kaki si bocah berkarungJerit cil Wati mengundang bangun warga sekampungSi bocah tanggungTergagap megap mencari ampunBalok kayu, laras besi hingga bata hujaninya siang ituDarah mengucur, suaranya menggema lebur“Adik lapar,ibu mati melahirkannya,ayah.. tak punya uang..”Literasi LokalCil : Sebutan untuk tante dalam bahasa banjarSuklat : Cokelat, terafeksi dalam bahasa lokalKernel : Biji buah sawit. Di kotaku usaha ini luar biasa menjanjikan. Kaum feodal kaya tujuh turunan, rakyat kecil kebagian banjir, panas meranggas, dan sisa sisa pekerjaan buruh dengan gaji layaknya buruh
11 Juni 2010. etapi buruh sekarang gajinya mau 4 juta euy, setara PNS golongan IV
Air, Udara, Apa Kami Punya?Siang itu panas memanggangKampungku lengangUdara gerahLenguh mendesahGerombol kambing kurusMerumput di lapangan tak terurusSela menyela, gerutu wanita paruh bayaMenatap langit kian biru mengangaPanasTercenung, anak anak legam berpeluh campur dakiTerancam tak mandi lagi hari iniPun tetap dikejarnya layangan, berdebu, bertelanjang kakiDrum drum kaleng kosongPDAM mendengus tiap kali dirongrongMengapa air kami diberangusDijawab masa tenggang telah hangusPeluh menetes, kemarau masih singgahDrum drum kaleng kosong, menelan ludahKapan hujan datang?Kami lelah.
Bulan Agustus, 2010. Musim kemarau dan PDAM macet.
pencapaian terbesar tahun itu bisa jadi ini, sebuah novel setebal 183 halaman yang ditulis selama kurun dua bulan. Hingga kini memang belum diterbitkan tidak dilirik oleh penerbit manapun.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteAsikkk. Tentu sangat tertarik untuk menerbitkannya XD tapi sebelumnya, ini siapaa?
Delete