Saya menunda lagi, niatan yang dengan berapi api dilontarkan sebagai resolusi Januari silam. Beberapa kesempatan yang datang untuk bekerja di luar Sampit saya tampik dengan alasan belum siap terlampau jauh dari rumah. Tidak akan pernah ada kata siap, yang ada hanya kompromi. Kompromi untuk menjadi siap dengan menihilkan satu dua alasan ketidaksiapan. Oh betapa teori ini mudah untuk dituliskan ke dalam posting polesan pretensius.
Saya selalu bosan, mungkin ini masalahnya. Sebagai akibat untuk menuntaskan rasa bosan, saya merasa berkewajiban untuk senantiasa bergerak. Urung setahun, saya sudah terpikir untuk berhenti bekerja di televisi. Kapan saya jadi sesuatu kalau karir tidak kunjung dibangun?
Cieehh, sesuatu.
Beberapa kabar lain adalah berat badan turun 6 kilo (yay!), saya sendiri tidak mengerti atas keinginan berlebih dalam menjadi kurus ini, padahal komentar orang sekitar hanyalah "Waaa, Nani kurusan sekarang," dan udah itu aja. Nobody gave me gold or money by doing that.
Lainnya, saya membuka akun instagram dan berniat untuk memulai series photo post bertagar #SaveSampitHeritage menyusul keprihatinan atas dirubuhkannya menara Taman Kota yang sudah berumur puluhan tahun dan rencana menjadikan area Inhutani III untuk pembangunan mall (source : http://radarsampit.net/berita-usung-konsep-sampit-citywalk.html), sekolah dan RS di area eks NV Bruynzeel Dayak Houtbedrijven (lengkapnya disimak di sini). Kelak akan berisi foto2 rumah tua yang berasitektur khas yang memanjang di pinggiran sungai Mentaya dan foto2 lainnya. Mainlah ke akun RUSNANIA.
Oya, selamat lebaran dan kemerdekaan bagi yang merayakan yah :)
No comments:
Post a Comment