Saturday, March 10, 2012

Yang Sampai dan Tidak dalam Kebersampaian dan Ketidaksampaian

Tadinya berniat untuk menulis sedikit review tentang pementasan teater Nabi Darurat Rasul Ad Hoc yang diglar di Gedung Kesenian Jakarta tadi malam. Tapi saya kehabisan kalimat untuk dituliskan. Tak berhasil pula menyaripatikan meski sudah sepanjang jalan pulang saya pikirkan. Jadi ya sudahlah, tinimbang saya berputar putar dalam bahasa sederhana yang nyaris tak memiliki makna, maka saya simpulkan bahwa pementasan teater yang naskahnya ditulis Emha Ainun Nadjib itu luar biasa.

Mengapa? entahlah, ini kali pertama saya menonton pertunjukan seni dalam skala 'serius' (dalam artian tidak ada properti asal jadi dan pemain yang berulang kali keselimpet membaca naskah) sebagai yang pernah membaca tulisan2 cak nun dan dua tiga kali menghadiri kenduri cinta, saya terkagum dengan visualisasi dalam bentuk teater ini. 

Sisanya, mungkin berupa senyum lebar saya yang susah pergi hingga menjelang pagi lantaran untuk pertama kalinya saya menonton Letto secara langsung. #EAAAA #GrupisMurtad
photo was taken here


Sepenggal kalimat kesukaan dari pementasan ini yang saya coba ingat dengan berpayah payah:

"Keluarlah, bermain kelereng dan mengejar layang layang! sebab yang terpenting adalah mengalami" ~ Ruwat Sengkolo

No comments:

Post a Comment