Dua tahun lalu, akhir desember tahun 2009, saya bangun tidur dengan sebuah ide.
Dan sebulan setelahnya, awal Pebruari 2009, Senja Merah lahir. Ia mengalami pergantian judul berkali kali. Atas pertimbangan kelabilan saya, tentu saja :D Senja Merah sempat berjudul Jejak Darah, Kisah Sejarah, dan beberapa judul gajelas lain yang sayapun ga ngerti apa maksudnya.
Naskah novel itu tersimpan selama dua tahun dalam sebuah folder di komputer rumah. Dalam perjalannya, meski sempat diedit satu-dua kali, Senja Merah nyaris tak tersentuh. Hingga pada suatu malam di tahun 2011, seorang kawan mengenalkan saya dengan mbak Nita, ia adalah editor di Kurnia Esa Writers Management. Senja Merah mendapatkan atensi penuh dari saya, diedit dan perbaiki hingga menurut saya, sempurna.
Tapi ia tak pernah terbit, ia tak pernah disentuh pemilik mata yang kerap disebut pembaca. Sebagai seseorang yang telah melahirkan naskah itu dalam perjuangan (well, ini overrated) selama sebulan, saya semacam merasa bertanggung jawab untuk memberi penghargaan kepadanya. Untuk menemui dunia luas, atau setidaknya, dunia maya.
Dan inilah naskah penuh Senja Merah yang saya janjikan untuk dibagikan gratis jika selepas 2011 ia tak tertuang dalam wujud nyata. Selamat menikmati :)
Sinopsis
Wenggini adalah gadis remaja yang lahir dan tumbuh pada sebuah desa kecil di kaki gunung. Ia hidup sebagai pribadi takut yang dirongrong teror dari negara. Hingga sebuah kejadian mengubah hidupnya. Ia bertemu Sloan, pria yang mengajari Wenggini untuk menjadi berani.
Kehidupan berputar dan keduanya harus melalui banyak hal. Perjuangan, Perubahan, dan tentu saja, Cinta...
Download di sini
Terimakasih untuk yang mengunduh dan mengapresiasi Senja Merah. Namun perlu diingat ini merupakan sebuah karya yang memakan banyak korban (mostly kepala saya yang pening dan jemari yang mengkaku) sehingga diminta untuk tidak mengubah dan menyadur isi dalam tulisan tersebut tanpa seizin saya selaku penulis :)
Terimakasih untuk yang mengunduh dan mengapresiasi Senja Merah. Namun perlu diingat ini merupakan sebuah karya yang memakan banyak korban (mostly kepala saya yang pening dan jemari yang mengkaku) sehingga diminta untuk tidak mengubah dan menyadur isi dalam tulisan tersebut tanpa seizin saya selaku penulis :)
No comments:
Post a Comment